Senin, 19 Mei 2014

01. SEJARAH ILMU MANAJEMEN


Definisi
   -     Menurut George .R. Terry, manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. 
   -     Menurut James A.F.Stoner dan Charles Wankelmanajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan 

Sejarah Ilmu Manajemen
  • Peninggalan fisik sebagai ciri adanya implementasi ilmu manajemen; seperti Piramida di Mesir, Bangunan Ka’bah di Makkah, Tembok Cina, dan lain sebagainya
  • Peninggalan fisik tersebut menggambarkan adanya aktifitas yang teratur dan bertahap di masa lalu yang saat ini dinamakan manajemen

Owen dan Babbage : Pionir Ilmu Manajemen Modern
Robert Owen (1771-1858)
  • Perlunya SDM dan Kesejahteraan Pekerja dalam sebuah organisasi
Charles Babbage (1792-1871)
  • Pentingnya Efisiensi dalam kegiatan Produksi, khususnya dalam penggunaan fasilitas dan material produksi

Tiga Kelompok Pemikiran Terdahulu dalam Ilmu Manajemen
       Perspektif Manajemen Klasik
      Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
      Kelompok Manajemen Administrasi
       Perspektif Manajemen Perilaku
      Studi Howthorne
      Teori Relasi Manusia
      Teori Perilaku Kontemporer
       Perspektif Manajemen Kuantitatif
      Kelompok Manajemen Sains
      Kelompok Manajemen Operasi

Perspektif Manajemen Klasik
       Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
      Frederich W Taylor (1856-1915)
       Time and Motion Studies, Piecework pay system, Empat Prinsip dasar Manajemen Ilmiah
      Frank Gilberth (1868-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972)
       Efisiensi dalam Produksi, Psikologi Industri, dan Manajemen SDM
      Henry L Gant (1861-1919)
       Empat Gagasan Peningkatan Manajemen,Gantt Chart,
      Harrington Emerson (1853-1931)
       14 Prinsip Efisiensi
       Perspektif Manajemen Administrasi
      Henry Fayol (1841-1925)
       14 Prinsip Fayol dalam Manajemen
      Lyndall Urwick (1891-1983)
       Panduan Manajemen (Managerial Guidelines)
      Max Weber (1864-1920)
       Birokrasi dalam Organisasi

Time Motion Studies dan Piecework Pay System dari Taylor
  


4 Prinsip Taylor dalam Tahapan
  


Empat Gagasan Gantt dalam Manajemen
       Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan pimpinan
       Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan
       Sistem insentif  untuk merangsang produktifitas karyawan dan organisasi
       Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.

12 Prinsip Efisiensi Emerson
       Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
       Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis
       Adanya staff yang memiliki kualifikasi yang tepat
       Adanya kedisiplinan
       Diberlakukannya pemberian kompensasi yang adil
       Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat, dan terpercaya, sehingga diperlukan semacam sistem informasi atau akuntansi.
       Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan dan pembagian kerja.
       Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi kualitas kerja maupun waktu pengerjaan.
       Kondisi pekerjaan perlu distandardisasi.
       Kegiatan operasional harus juga distandardisasikan.
       Instruksi-instruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar.
       Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian insentif

14 Prinsip Fayol dalam Manajemen
  1. Pembagian Kerja – yaitu adanya spesialisasi akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja
  2. Wewenang – yaitu adanya hak untuk memberi perintah dan dipatuhi.
  3. Disiplin – harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan organisasi.
  4. Kesatuan Perintah – bahwa setiap pekerja hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu dari hanya seorang atasan.
  5. Kesatuan Pengarahan – kegiatan operasional dala organisasi yang memiliki tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan satu rencana.
  6. Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum – kepentingan perseorangan harus diupayakan agar senantiasa dibawah kepentingan organisasi. Artinya prioritas harus didahulukan untuk kepentingan  bersama daripada kepentingan pribadi.
  7. Balas jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil baik bagi karyawan maupun pemilik.
  8. Sentralisasi – adanya keseimbangan antara pendekatan sentraliasi dengan desentralisasi
  9. Garis wewenang (scalar system) – adanya garis wewenang dan perintah yang jelas.
  10. Order – sumber daya organisasi termasuk sumber daya manusianya, harus ada pada waktu dan tempat yang tepat. Penempatan orang-orang harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.
  11.  Keadilan – Perlakuan dalam organisasi harus sama dan tanpa ada diskriminasi
  12. Stabilitas Staf dalam Organisasi – perlu adanya kestabilan dalam menjalankan organisasi, tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.
  13. Inisiatif – setiap pekerja harus diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya dan diberi kebebasan untuk merencanakan dan menjalankan tugasnya secara kreatif walaupun memungkinkan terjadi kesalahan.
  14. Esprit de Corps (semangat korps) – Prinsip ini menekankan bahwa pada dasarnya kesatuan adalah sebuah kekuatan. Pelaksanaan operasional organisasi perlu memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki dari para anggota yang tercermin pada semangat korps/kebersamaan.

Kesimpulan mengenai Perspektif Manajemen Klasik
Kontribusi Manajemen Klasik
ž  spesialisasi pekerjaan
ž  studi mengenai masa dan beban kerja
ž  metode ilmiah dalam manajemen
ž  Dikenalnya fungsi-fungsi manajemen.
ž  Prosedur dan Birokrasi

Keterbatasan Manajemen Klasik
ž  Kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja, seperti motif, tujuan, perilaku, dan lain sebagainya

Perspektif Manajemen Perilaku
ž  Hugo Munstberg (1863-1916)
            Pentingnya pemahaman psikologis khususnya motivasi para pekerja
ž  Studi Howthorne (Elton Mayo)
  Teori Perhatian (Attention Theory)
     Pekerja akan lebih produktif jika merasa diperhatikan
  Teori Penerimaan Sosial (Social Acceptance Theory)
     Pekerja akan menunjukkan produktifitas berdasarkan faktor penerimaan sosial
ž  Teori Relasi Manusia
  Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
  Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor
ž  Teori Perilaku Kontemporer
  Perhatian pada perilaku pekerja yang disebabkan oleh faktor psikologis, sosiologis, antropologis, dan lan sebagainya
  Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi

Perspektif Manajemen Kuantitatif
ž  Kelompok Manajemen Sains
Pengenalan penggunaan model matematis dalam kegiatan bisnis dan industri, seperti penentuan jumlah Teller dalam sebuah Bank (kasus Bank of England), peramalan atas volume penjualan, dan lain sebagainya
ž  Kelompok Manajemen Operasi
  Lanjutan dari kelompok Manajemen Sains
  Adanya fokus pada pendekatan kuantitatif untuk peningkatan efisiensi
  Dikenalnya pendekatan Analisa Break Even, Queuing Theory, dll

Berbagai Isu kontemporer dalam perkembangan Ilmu Manajemen
ž  Downsizing
ž  Diversity management
ž  Information Technology
ž  Globalization
ž  Ethics and Social Responsibility
ž  Managing for Quality

Referensi
  • Stonner, James, A and Freeman, R. Edward. 1992. Management, Prenticep-Hall International Editions, Englewood Clifs New Jersye.
  • Robbins, Stephen, R and Coulter Mary, 2005. Management, Perason Prentice Hall,Singapore



1 komentar: