Senin, 19 Mei 2014

06. MANAJEMEN PERUBAHAN

DEFINISI
        Proses mendiagnosa, mengimplementasi dan mengintegrasi perubahan individu, kelompok, atau organisasi dalam rangka menyesuaikan diri dan mengantisipasi perubahan lingkungannya agar tetap tumbuh, berkembang dan menghasilkan keuntungan.

MENGAPA PERUBAHAN HARUS DIKELOLA ?
       Force Field Theory (Kurt Lewin)
   Dalam setiap perubahan selalu terdapat dua kekuatan yang saling berhadapan :
-          Force for change
-          Force against change

FORCE FOR CHANGE  : EXTERNAL FACTORS
-          Kelangkaan sumber daya
-          Peraturan Baru
-          Perubahan Perilaku konsumen.
-          Perubahan di pasar tenaga kerja
-          Tingkat suku bunga yang tinggi
-          Persaingan yang meningkat

FORCE FOR CHANGE : INTERNAL FACTORS
       Performansi kerja yang jelek
       Keinginan pimpinan perusahaan untuk membangun budaya baru.
       Penerapan strategi baru: pengembangan bisnis /produk baru
       Penerapan struktur organisasi baru
       Penerapan teknologi baru

FORCE AGAINST CHANGE
       Kebiasaan
       Persepsi (Ketidakpastian akibat perubahan)
       Ancaman terhadap kekuasaan
       Ketidakjelasan informasi rencana perubahan

CARA MENGATASI FAKTOR PENGHAMBAT
  1. Pendidikan & Komunikasi
  2. Partisipasi & Penyertaan
  3. Fasilitasi & Dukungan
  4. Negosiasi & Kesepakatan
  5. Manipulasi & Kooptasi
  6. Paksaan Implisit & Eksplisit

CHANGE AGENTS
       Adalah pelaksana perubahan atau yang bertanggung jawab sebagai pemimpin dalam pelaksanaan perubahan.
       Bertugas mengamati, menganalisis dan memberi nasihat terhadap masalah perubahan dari semua segi dan mengembangkan solusi
       Pihak Internal atau Eksternal

EXTERNAL CHANGE AGENTS
       Alasan keahlian/keterampilan khusus yang dibutuhkan.
       Kebebasan dari tanggung jawab operasional.
       Prestise dan kemudahan membangun kepercayaan.

PROFIL CHANGE AGENTS YANG BAIK
       Mengerti struktur, ketergantungan, fungsi dan tujuan organisasi.
       Mengerti cara orang memandang sesuatu.
       Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
       Memiliki kemampuan menciptakan iklim
       Memiliki kepercayaan diri
       Terbuka

MODEL PROSES PERUBAHAN
       UNFREEZING
       CHANGING
       REFREEZING

LINGKUP PERUBAHAN
       STRUKTUR
       TEKNOLOGI
       TEKNOSTRUKTURAL
       ORANG
           
PERILAKU MANAJER DLM PERUBAHAN YANG SUKSES
       Mampu membangun partisipasi bawahan
       Mampu memimpin dengan visi kedepan
       Mampu menjadi aliran informasi
       Mampu mengembangkan potensi bawahan

REFERENSI
ž  Stonner, James, A and Freeman, R. Edward. 1992. Management, Prenticep-Hall International Editions, Englewood Clifs New Jersye.
ž  Robbins, Stephen, R and Coulter Mary, 2005. Management, Perason Prentice Hall,Singapore



04. ORGANIZING - STRUCTURE

PENGORGANISASIAN
  PENGORGANISASIAN ADALAH SALAH SATU FUNGSI MANAJEMEN UNTUK MENGKOORDINASIKAN HUBUNGAN BERBAGAI SISTEM KEWENANGAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN TUGAS-TUGAS YANG ADA DI DALAM ORGANISASI.
  KEWENANGAN, TUGAS-TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TERSEBUT KEMUDIAN DIATUR DALAM SUATU STRUKTUR ORGANISASI.

ARTI PENTING PENGORGANISASIAN
PENGORGANISASIAN PENTING KARENA :
  MENGATUR PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DALAM ORGANISASI MELALUI STRUKTUR YANG JELAS
  MENGKOORDINASIKAN BERBAGAI SUMBER YANG ADA DI DALAM ORGANISASI
  MENGATUR PENGGUNAAN SUMBER-SUMBER SECARA EFISIEN DAN EFEKTIF
  MENGATUR HUBUNGAN-HUBUNGAN FORMAL YANG TERJADI DALAM ORGANISASI

Contoh Bagan Organisasi



Faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan Struktur Organisasi
  Strategi Organisasi (chandler)
  Skala Organisasi
  Teknologi
  Karyawan

Empat Pilar Pengorganisasian
(Four Building Blocks of Organizing)
1. Pembagian kerja (division of work)
2. Pengelompokan Pekerjaan       (Departmentalization)
3. Penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy)
4. Penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination)

Pilar Pertama :
Pembagian kerja (division of work)
  Pembagian Kerja adalah Upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan (yang telah disusun dalam proses perencanaan)  yang mungkin saja bersifat komplek menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut
  Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan dengan Pembagian Tenaga Kerja, namun lebih sering digunakan Pembagian Kerja karena yang dibagi-bagi adalah pekerjaannya, bukan orangnya.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DIVISION OF WORK
KELEBIHAN
  1. BEBAN PEKERJAAN SETIAP ORANG LEBIH TERKONTROL
  2. MENCIPTAKAN SPESIALISASI.
  3. TUJUAN ORGANISASI DAPAT SECARA EFISIEN DAN EFEKTIF TERCAPAI
  4. MEMUDAHKAN KONTROL DAN STANDAR
  5. PRODUKTIFITAS MENINGKAT
KEKURANGAN
  1. MENIMBULKAN KEJENUHAN
  2. BILA KEJENUHAN DIBIARKAN, MAKA AKAN MENGGANGGU PRODUKTIFITAS PEGAWAI (PENURUNAN PRODUKTIFITAS)

Pilar  Kedua: Pengelompokan Pekerjaan
( Departmentalization)
  Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis
  Pengelompokan Pekerjaan atau Departementalisasi pada dasarnya adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu

Beberapa pendekatan dalam Departementalisasi
l  Berdasarkan Fungsional

l  Berdasarkan Produk

l  Berdasarkan Pelanggan

l  Berdasarkan Geografis

l  Berdasarkan Proses
l  Berdasarkan Pelayanan
l  Berdasarkan alpha Numerical

Pilar Ketiga:
Penentuan  Relasi   antar   bagian   dalam Organisasi (Hierarchy)
  Hierarcy adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara horisontal.
  Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarcy, yaitu :
       Span of management control atau span of control
       Chain of Command

Span of management control
PRINSIP SPAN OF CONTROL MEMBERIKAN PEDOMAN PADA PARA MANAJER TENTANG KEMAMPUAN MANAJER DALAM MENGONTROL JUMLAH BAWAHANNYA. DIASUMSIKAN JIKA JUMLAH BAWAHAN SEMAKIN BESAR/BANYAK, MAKA MANAJER MEMILIKI KETERBATASAN UNTUK MENGONTROLNYA.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SPAN OF CONTROL
  1. KEMAMPUAN MANAJER
  2. KEMAMPUAN BAWAHAN
  3. KARAKTERISTIK PEKERJAAN
  4. LINGKUNGAN/SUASANA KERJA

  Chain of command menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki yang paling tinggi misalnya hingga hirarki yang paling rendah.
  chain of command  menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan siapa dan bagian mana akan melapor ke bagian mana.

Jenis-jenis Hirarki
  Hirarki Vertikal (Tall Hierarchy)
  Hirarki Horisontal (Flat Hierarchy)



Pilar Keempat : Koordinasi (Coordination)
  Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif
  the process of integrating the activities of separate departments in order to pursue organizational goals effectively 
  (Stoner, Freeman & Gilbert, 1995)

REFERENSI
ž  Stonner, James, A and Freeman, R. Edward. 1992. Management, Prenticep-Hall International Editions, Englewood Clifs New Jersye.
ž  Robbins, Stephen, R and Coulter Mary, 2005. Management, Perason Prentice Hall,Singapore


03. PEMBUATAN KEPUTUSAN

Pembuatan Keputusan
       Proses mengidentifikasi dan memilih serangkaian tindakan untuk menghadapi masalah atau mengambil keuntungan dari suatu kesempatan

Tipe Pembuatan Keputusan
       Terprogram
       Tidak terprogrm

Kondisi yang mempengaruhi pembuatan keputusan
Ø  Certainty:
Jika semua informasi yg diperlukan untuk membuat keputusan diketahui secara sempurna & tdk berubah
Ø  Risk:
Jika informasi sempurna tidak tersedia, tetapi seluruh peristiwa yg akan terjadi besarta probabilitasnya diketahui
Ø  Uncertainty:
Jika seluruh informasi yg mungkin terjadi diketahui, tetapi tanpa mengetahui probabilitasnya masing-masing
Ø  Conflict:
Jika kepentingan dua/lebih pengambil keputusan berada dlm pertarungan aktif diantara kedua belah pihak, sementara keputusan certainty, risk & uncertainty yg aktif hanya pengambil keputusan

MODEL RASIONAL
PEMBUATAN KEPUTUSAN




EVALUASI ALTERNATIF






REFERENSI
ž  Stonner, James, A and Freeman, R. Edward. 1992. Management, Prenticep-Hall International Editions, Englewood Clifs New Jersye.
ž  Robbins, Stephen, R and Coulter Mary, 2005. Management, Perason Prentice Hall,Singapore 

02. PLANNING

PLANNING :
  • Pemilihan sekumpulan kegiatan & pemutusan selanjutnya 5W + 1H.
  • Proses memetakan sasaran & memilih cara untuk mencapai sasaran
  • Proses menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana hal tersebut dapat dicapai

TAHAP DASAR
  1. Tetapkan Tujuan
  2. Rumuskan Keadaan Saat ini
  3. Identifikasi Kemudahan dan Hambatan
  4. Kembangkan Rencana untuk pencapaian tujuan

Arti Penting Perencanaan
       Protective Benefit
       Positive benefit

Manfaaat
       Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
       Memudahkan dalam melakukan koordinasi
       Membantu penempatan tanggungjawab lebih cepat
       Membuat tujuan lebih jelas, terperinci, dan lebih mudah dipahami
       Meminimumkan pekerjaan yg tidak pasti
       Menghemat waktu, usaha, dan dana

Kelemahan
       Pekerjaan mungkin berlebihan dalam kenyataan
       Cenderung menunda pekerjaan
       Membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
       Kadang hasil terbaik didapatkan oleh penanganan setiap masalah saat masalah terjadi

Hierarki Rencana
       Rencana strategik
§  Mempertemukan organisasi dengan tujuan yang ditetapkan organisasi, dalam rangka mengimplementasikan misi perusahaan
       Rencana Operasional
§  Rencana detail yang menjabarkan bagaimana rencana strategis dapat direalisasikan ke dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari



HIERARKHI PERENCANAAN
RENCANA OPERASIONAL
       Single-use Plan (Rencana sekali pakai):
§  Rencana yang dikembangkan untuk menyelesaikan suatu tujuan yang sangat spesifik dan tidak digunakan lagi setelah tujuan yang dimaksudkan diselesaikan
       Standing Plan:
§  Pendekatan atau rencana yang dibakukan untuk menangani situasi yang sedang dihadapi atau diperkirakan

RENCANA OPERASIONAL-single use plan
       Program: sekumpulan kegiatan yang memperlihatkan adanya:
      Rangkaian langkah kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
      Unit organisasi atau personil penanggung jawab setiap langkah
      Urutan dan waktu untuk setiap kegiatan
       Proyek:
      Bagian kecil dari program yang lingkup kerjanya sangat khusus dan waktunya cukup banyak
       Anggaran:
      Sumber dana yang diperlukan dalam jangka waktu tertentu

RENCANA OPERASIONAL-Standing plan
·         Uraian kegiatan yang berulang untuk menghadapi situasi yang relatif tidak berbeda
       Kebijakan (Policy):
      Pedoman umum daalam pengambilan keputusan yang menetaapkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh pimpinan atau karyawan
       Manfaat:
      Meningkatkan efektivitas organisasi
      Mengungkapkan personal value
      Mengurangi konflik yang terjadi
       Standard Procedure (SOP-Standard Operating Procedure):
      Proses kerja yang merupakan rincian dari kebijakan
       Aturan (Rules):
      Pernyataan yang menjelaskan suatu tindakan spesifik harus atau dilarang dilakukan dalam suatu kondisi tertentu

Penilaian Efektifitas Rencana
1. Kegunaan
2. Obyektifitas
3. Efektifitas Biaya
4. Akuntabilitas
5. Ketepatan waktu

Hambatan dlm Perencanaan
       Tujuan yang tidak tepat,
       tidak memahami lingkungan dan organisasi, dan
       tidak percaya diri.

Mengatasi Hambatan
       Pelatihan atau bantuan untuk manajer dalam hal penetapan tujuan  dan pemahaman organisasi dan lingkungan

Referensi
  • Stonner, James, A and Freeman, R. Edward. 1992. Management, Prenticep-Hall International Editions, Englewood Clifs New Jersye.
  • Robbins, Stephen, R and Coulter Mary, 2005. Management, Perason Prentice Hall,Singapore